Di tengah Badai PHK, OJK Beberkan Kondisi Industri Perbankan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti kinerja penyaluran kredit perbankan di tengah meningkatnya risiko Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dikhawatirkan dapat menekan daya beli masyarakat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa hingga kini target kredit perbankan masih sejalan dengan rencana bisnis yang telah dibahas antara pengawas dan pihak perbankan untuk tahun 2025.
“Berdasarkan pembahasan rencana bisnis antara Pengawas dengan perbankan, secara umum tidak terdapat penyesuaian yang signifikan pada target pertumbuhan kredit di 2025,” kata Dian dalam jawaban tertulis, Senin (16/6/2025).
Baca Juga: Merger MNC Bank dan Nobu Masih Mandek, OJK Buka Suara
OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit berada pada kisaran 9–11 persen hingga akhir tahun ini. Sementara itu, Bank Indonesia telah merevisi target pertumbuhan kredit tahunan menjadi 8–11 persen, dari sebelumnya 11–13 persen.
Meski target belum berubah, Dian menegaskan bahwa perbankan masih memiliki ruang untuk melakukan revisi target rencana bisnis hingga akhir semester I-2025.
“Dengan mempertimbangkan dinamika kondisi ekonomi baik global maupun domestik,” imbuhnya.
OJK juga akan terus berkoordinasi dengan industri perbankan jika terjadi perubahan signifikan yang memerlukan penyesuaian terhadap proyeksi pertumbuhan kredit.
Baca Juga: Pasar Perbankan Syariah Kian Kompetitif, Dua Pemain Besar Baru akan Masuk
Data OJK mencatat total kredit perbankan nasional mencapai Rp7.960,94 triliun per April 2025, tumbuh 8,88 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dilihat dari jenis penggunaan, kredit investasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 15,86 persen, diikuti kredit konsumsi 8,97 persen, dan kredit modal kerja 4,62 persen yoy.
Kualitas kredit perbankan tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross tercatat sebesar 2,24 persen, sementara NPL net naik tipis dari 0,81 persen menjadi 0,83 persen. Rasio kredit berisiko (loan at risk/LAR) mencapai 9,92 persen.
(责任编辑:娱乐)
- ·Laba Bersih Naik 14,5%, PHE Catat Kinerja Solid Sepanjang 2024
- ·Perdagangan Saham Panca Anugrah (MGLV) Disetop Sementara oleh BEI untuk Cooling Down
- ·PGN Pagardewa Dorong Petani Karet Terapkan Wanatani
- ·Pemprov DKI Ganti Lagi Warna Pembatas Jalan, PDIP: Mau Pakai Uang Setan Tetap Boros
- ·Eks Anggota DPR Miryam Haryani Penuhi Panggilan Penyidik KPK Terkait Korupsi E
- ·Harga Rp433 Juta, Satu Tahun Sejak Peluncuran BYD M6 Terjual 10.100 Unit
- ·Ini Penjelasan Hakim Soal Gugurnya Praperadilan Novanto
- ·Megawati Kritik Keras Pemerintahan Jokowi: Mau Diapain Pilkada Ini?
- ·Menteri Maruarar: Prabowo Ingin Lahan Korupsi Dijadikan Rumah MBR Bagi PKL hingga Tukang Bakso
- ·Partai Buruh Desak PDIP Usung Anies Baswedan Sebagai Cagub di Pilkada Jakarta 2024
- ·Indonesia Beri Bantuan Senjata ke Kamboja Senilai 500 Ribu Dollar
- ·Ridwan Kamil Sampaikan Kebahagiaan atas Kehadiran Gibran dalam Deklarasi, Ini Alasannya
- ·Wamen Ekraf Nilai Ekonomi Kreatif di RI Muncul dari Kolaborasi Subsektor
- ·Daerah 3T Kini Akses Internet hingga 8 Mbps, BAKTI Komdigi Terus Perluas Cakupan
- ·Harga Tiket Pesawat Turun hingga 10 Persen selama Nataru, Cek Tanggal Berlakunya
- ·Cara Memperpanjang STNK dengan Alamat KTP yang Berbeda, Bisakah?
- ·Novanto Sakit, Sidang Diskors
- ·KPK: Sidang Praperadilan Setnov Dinyatakan Gugur
- ·Orang Tua Dinas di Jakarta, Anies: Sekolah Anaknya Kita Fasilitasi
- ·KPK Tunda Proses Hukum Calon Kepala Daerah Selama Tahapan Pilkada 2024