BBM Tersendat, Ekspor Terganggu: Pendangkalan Pulau Baai Tuai Protes
时间:2025-05-28 01:56:16 出处:综合阅读(143)
Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, memicu gangguan serius terhadap distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sektor logistik.
Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mendesak PT Pelindo II untuk segera mempercepat pengerukan pelabuhan guna mencegah kerugian ekonomi yang lebih luas.
“Besar sekali dampaknya, termasuk distribusi BBM. Makanya, Pelindo II harus gerak cepat terhadap pengerukan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab,” ujar Trubus kepada media, Senin (26/5/2025).
Trubus menilai lambannya pengerjaan pengerukan telah menimbulkan efek domino terhadap sektor ekspor, distribusi logistik, dan peningkatan biaya masyarakat. Ia menekankan pentingnya Pelindo II bertanggung jawab secara penuh, tidak hanya dalam aspek teknis, tetapi juga terhadap kerugian publik yang muncul.
“Ekspor terdampak, roda perekonomian masyarakat juga sangat terdampak. Jadi, efek dominonya besar sekali, termasuk kepada publik,” tambahnya.
Baca Juga: Pengamat: Alih Impor BBM dari Singapura Bisa Timbulkan Masalah Baru, Pemerintah Harus Lakukan ini
Trubus juga menyoroti perlunya perbaikan tata kelola di tubuh Pelindo II, terutama dalam hal transparansi pelaksanaan proyek.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan turut melayangkan kritik tajam kepada Pelindo II. Ia menilai penanganan pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai sudah masuk kategori darurat.
“Ini sudah darurat. Masyarakat terus bertanya, kapan bisa pulang ke Enggano? Kapan anak-anak bisa kembali sekolah di Kota Bengkulu? Kalau Pelindo tidak bisa memastikan kapan alur bisa dilewati kapal, lalu apa yang sudah dikerjakan selama ini?” kata Helmi.
Ia menekankan bahwa kapal pengangkut BBM Pertamina serta kapal penumpang dan logistik yang melayani Pulau Enggano sangat bergantung pada akses pelayaran yang lancar. “Ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujarnya.
Baca Juga: Bakal Impor BBM dari Amerika Hingga Timur Tengah, Bahlil Tugaskan Pertamina Bangun Dermaga
Dampak paling terasa dari pendangkalan tersebut dirasakan oleh PT Pertamina. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bengkulu, Donni Swabuana, mengungkapkan bahwa perusahaan migas pelat merah itu harus mengalihkan distribusi BBM dari jalur laut ke jalur darat. Pergeseran distribusi ini menimbulkan kerugian hingga Rp 500 juta per hari.
Meski terdampak, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyatakan komitmennya menjaga kelancaran distribusi BBM. Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah menambah armada mobil tangki dan mempercepat penyaluran dari berbagai titik suplai.
“Kami terus menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan,” kata Nikho.
Pertamina juga menyampaikan permohonan maaf atas antrean dan keterbatasan pasokan BBM yang sempat terjadi di sejumlah SPBU di Bengkulu. Menurut Nikho, situasi ini terjadi di luar kendali perusahaan, namun Pertamina memastikan distribusi BBM akan kembali normal secara bertahap.
上一篇: FOTO: Menengok Hotel Pertama di Dunia yang Dicetak dengan Printer 3D
下一篇: 7 Sayuran yang Ampuh Usir Perut Buncit, Enak dan Bikin Langsing
猜你喜欢
- Mengenal Andropause dan Efeknya buat Kesehatan Pria
- Kisah di Balik Tiara Istri Pangeran Abdul Mateen, Ada 838 Berlian
- Shell Alihkan Kepemilikan SPBU di RI, Bahlil: Jadi Apa Pengaruhnya?
- Cara Unduh dan Cetak Kartu Ujian SKD CPNS 2024, Pakai Kertas Ukuran A4
- FOTO: Enzy Storia dan Cinta Laura Memukau di Paris Fashion Week
- BPH Migas Ajak Generasi Z Awasi Penyaluran BBM Subsidi, Langsung Lapor Temui Kecurangan
- DKPP Resmi Terima Aduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik KPUD di Pilkada Kutai Kartanegara
- Berapa Lama Masa Sanggah CPNS 2024? Ikuti Ketentuan Ini
- Profil Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pariwisata di Kabinet Prabowo