Jalan Tol dan Kereta Bikin Penerbangan Domestik Anjlok Dua Tahun Berturut
时间:2025-05-28 10:43:03 出处:娱乐阅读(143)
Kemajuan pesat infrastruktur transportasi darat berdampak langsung terhadap penurunan penerbangan domestik di Indonesia. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, sepanjang Januari hingga April 2025, trafik penerbangan dalam negeri kembali melemah setelah dua tahun berturut mencatat penurunan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyampaikan bahwa trafik penerbangan domestik turun 4% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Jika dibandingkan dengan 2023, penurunannya tetap sebesar 4%.
Baca Juga: Bos Besar Bongkar Penyebab Keterlambatan Penerbangan Lion Air
“Selanjutnya untuk penerbangan domestik pada tahun 2025 terdapat penurunan 4% dibandingkan tahun 2024 dan penurunan 4% dibandingkan dengan tahun 2023. Penurunan presentasi dikarenakan adanya pilihan mode transportasi lain bagi masyarakat seperti jalan tol dan kereta api,” kata Lukman dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, dikutip Selasa (27/5/2025).
Peningkatan konektivitas darat melalui pembangunan jalan tol lintas provinsi dan perluasan jaringan kereta api, termasuk layanan kereta cepat, membuat masyarakat lebih memilih moda transportasi tersebut untuk perjalanan antarkota.
Efisiensi waktu tempuh, harga tiket yang bersaing, hingga kemudahan akses menjadi daya tarik utama transportasi darat. Hal ini menekan pertumbuhan trafik udara domestik, terutama pada rute jarak pendek dan menengah.
Sementara sektor penerbangan internasional dan overflying justru menunjukkan lonjakan signifikan selama periode yang sama. Namun, tren positif di langit internasional belum mampu mengimbangi lemahnya kinerja sektor domestik.
Lukman mengungkap terjadi kenaikan 7% trafik penerbangan internasional pada periode Januari hingga April 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Dibandingkan dengan 2023, lonjakan bahkan mencapai 35%.
Baca Juga: Industri Tertekan, Tarif Penerbangan Nasional Akan Dirombak
“Pada penerbangan internasional terdapat kenaikan 7% dari 2025 dibandingkan dengan 2024 dan kenaikan 35% jika dibandingkan dengan tahun 2023. Kenaikan presentasi dikarenakan oleh pertumbuhan trafik di kawasan Asia Pasifik,” jelas Lukman saat rapat dengan Komisi V DPR RI, dikutip Selasa (27/5/2025).
Kondisi ini menunjukkan pulihnya sektor penerbangan internasional Indonesia pasca-pandemi COVID-19, sekaligus menguatnya ekspansi maskapai di tengah permintaan yang meningkat di Asia Pasifik.
Lebih tajam lagi, kenaikan terjadi pada trafik overflying atau lalu lintas pesawat yang hanya melintasi wilayah udara Indonesia tanpa mendarat. Selama Januari hingga April 2025, jumlah penerbangan overflying melonjak 61% dibandingkan 2024, bahkan meningkat drastis 148% dari tahun 2023.
“Selanjutnya pada penerbangan overflying yaitu pada tahun 2025 terdapat kenaikan 61% jika dibandingkan dengan 2024 dan terdapat kenaikan 148% dibandingkan dengan tahun 2023. Kenaikan presentasi itu dikarenakan implementasi FIR agreement,” tegas Lukman.
FIR (Flight Information Region) agreement dinilai memperkuat daya saing pengelolaan ruang udara Indonesia. Dengan sistem yang lebih terintegrasi dan efisien, Indonesia menjadi rute pilihan banyak penerbangan internasional.
上一篇: Intip Keseruan Pengunjung Emeron Hijab Hunt Festival 2024
下一篇: KPK Cecar Kepala Bapeda Soal Upah Pungut Pegawai di Lingkungan Pemkot Semarang
猜你喜欢
- WHO Rilis Daftar Penyakit Berpotensi Jadi Pandemi
- 7 Cara Ini Bisa Menurunkan Berat Badan Meski Jarang Olahraga
- Cara Ini Bisa Mengatasi Tembok Berjamur dengan Cepat
- Istri Penganiaya Suami Stroke Ternyata...
- Ini Penjelasan HMI Soal Pencatutan Atribut Parade 'Kita Indonesia'
- 20 Anggota Polri Diperiksa, Diduga Terlibat Bentrok dengan TNI AL di Sorong
- China Sebut Tak Ada Patogen Baru dan Tak Biasa dari Penyakit Misterius
- Ratusan Alat Bukti Telah Diserahkan KPU Untuk Sidang PHPU
- Tim Hukum PT PAK Sebut PN Cikarang Salah Objek