会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Gejala Wabah Misterius di China, Demam dan Bintil di Paru!

Gejala Wabah Misterius di China, Demam dan Bintil di Paru

时间:2025-06-17 03:01:18 来源:quickq最新版本苹果 作者:百科 阅读:379次
Jakarta,“quickq加速器” CNN Indonesia--

Wabah misterius dilaporkan tengah melonjak dan menyerang anak-anak di China. Apa saja gejalanya?

Gejala Wabah Misterius di China, Demam dan Bintil di Paru

Peristiwa ini diungkap dalam laporan dari ProMed, sebuah sistem pengawasan yang memantau wabah penyakit pada manusia dan hewan di seluruh dunia mengeluarkan pemberitahuan soal laporan epidemi "pneumonia yang tidak terdiagnosis" pada anak-anak di China.

Berdasarkan laporan dari media Taiwan FTV News, dikutip dari Telegraph, bahwa rumah sakit di ibu kota Beijing dan Liaoning mengalami kesulitan karena dibanjiri anak-anak yang harus dirawat karena sakit pneumonia misterius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan editornya, ProMed mengatakan:

Lihat Juga :
WHO Minta China Ambil Tindakan untuk Setop Lonjakan Penyakit Misterius

"Laporan ini menunjukkan merebaknya wabah penyakit pernapasan yang tidak terdiagnosis secara luas... Sama sekali tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena tidak biasa jika begitu banyak anak-anak terkena penyakit ini dalam waktu yang begitu cepat.Laporan tersebut tidak mengatakan bahwa ada orang dewasa yang terkena dampaknya, dan menunjukkan adanya paparan di sekolah."

Peringatan tersebut menambahkan bahwa informasi yang lebih pasti diperlukan untuk menentukan penyebab dan cakupannya.

Pneumonia berjalan dan gejalanya

Chest x-ray in hands of medical workerIlustrasi. Para ahli menduga wabah misterius di China terkait dengan mycoplasma pneumoniae. Apa saja gejalanya? (Istockphoto/ DragonImages)

Para ahli menduga, wabah misterius di China ini mungkin terkait dengan Mycoplasma pneumoniae, yang juga dikenal sebagai "pneumonia berjalan."

Penyakit ini juga yang dilaporkan melonjak ketika China memasuki musim dingin pertamanya tanpa menerapkan lockdown ketat terhadap Covid-19.

Lihat Juga :
Pasien Cacar Monyet yang Meninggal Sempat Alami Masalah Pencernaan

Menukil New York State Department of Health, gejala khasnya meliputi demam, batuk, bronkitis, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kelelahan.

Gejala ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Dalam kasus yang parah, penyakit ini pada akhirnya dapat memburuk menjadi pneumonia.

Lihat Juga :
Wabah Pneumonia Misterius Serang Anak-anak di China

Bulan lalu, media lokal melaporkan bahwa rumah sakit di seluruh negeri mengalami peningkatan infeksi, dengan kelompok kasus sering kali muncul di sekolah dan taman kanak-kanak.

Dilaporkan AFP, WHO telah mengajukan permintaan resmi ke China untuk mendapatkan informasi rinci mengenai peningkatan penyakit pernafasan dan laporan kelompok pneumonia pada anak-anak.

Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan bahwa mengungkap wabah misterius di China ini dapat membantu mencegah pandemi di masa depan. 

(tim/pua)

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Terpantau Stabil Lagi, Harga Bitcoin Diprediksi Naik ke US$135.000 di Kuartal III 2025
  • Indonesia Miliki Potensi Besar Sebagai Pemasok Produk Bioteknologi Dunia
  • Indonesia Terbuka Perluas Akses Pasar dengan Inggris
  • Pemprov DKI Hemat Rp1,5 Triliun Hasil Efisiensi Anggaran
  • Papa Novanto Prihatin Kader Golkar Kena OTT
  • Cek NIK KTP Penerima Dana Bansos 2025, Apakah PKH Cair Hari ini?
  • Hubungan Jokowi dengan Deddy Sitorus Memanas, Puan: Sudahi Hal yang Bikin Kita Terpecah Belah
  • Diterpa Kasus Korupsi, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan Gas Jalan Terus
推荐内容
  • Polisi Amankan Ratusan Karung Beras Ilegal
  • Semester I 2025 Gemilang, Askrindo Raih The Best Indonesia Finance Award 2025
  • Kemendag Dorong Industri Plastik, Karet, dan Material Komposit Berani Tembus Global
  • APTI dan IBC Harapkan Cukai Tembakau yang Stabil, Desak Moratorium Tiga Tahun Kenaikan CHT
  • Inspirasi Firda Khaerunnisa, Kuliah Gratis, Raih Beasiswa Full dari Kementerian Pendidikan
  • Hubungan Jokowi dengan Deddy Sitorus Memanas, Puan: Sudahi Hal yang Bikin Kita Terpecah Belah