会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Di tengah Badai PHK, OJK Beberkan Kondisi Industri Perbankan!

Di tengah Badai PHK, OJK Beberkan Kondisi Industri Perbankan

时间:2025-06-17 06:10:16 来源:quickq最新版本苹果 作者:探索 阅读:264次
Warta Ekonomi,quickq ios版本 Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti kinerja penyaluran kredit perbankan di tengah meningkatnya risiko Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dikhawatirkan dapat menekan daya beli masyarakat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa hingga kini target kredit perbankan masih sejalan dengan rencana bisnis yang telah dibahas antara pengawas dan pihak perbankan untuk tahun 2025.

Di tengah Badai PHK, OJK Beberkan Kondisi Industri Perbankan

Di tengah Badai PHK, OJK Beberkan Kondisi Industri Perbankan

“Berdasarkan pembahasan rencana bisnis antara Pengawas dengan perbankan, secara umum tidak terdapat penyesuaian yang signifikan pada target pertumbuhan kredit di 2025,” kata Dian dalam jawaban tertulis, Senin (16/6/2025).

Di tengah Badai PHK, OJK Beberkan Kondisi Industri Perbankan

Baca Juga: Merger MNC Bank dan Nobu Masih Mandek, OJK Buka Suara

Di tengah Badai PHK, OJK Beberkan Kondisi Industri Perbankan

OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit berada pada kisaran 9–11 persen hingga akhir tahun ini. Sementara itu, Bank Indonesia telah merevisi target pertumbuhan kredit tahunan menjadi 8–11 persen, dari sebelumnya 11–13 persen.

Meski target belum berubah, Dian menegaskan bahwa perbankan masih memiliki ruang untuk melakukan revisi target rencana bisnis hingga akhir semester I-2025.

“Dengan mempertimbangkan dinamika kondisi ekonomi baik global maupun domestik,” imbuhnya.

OJK juga akan terus berkoordinasi dengan industri perbankan jika terjadi perubahan signifikan yang memerlukan penyesuaian terhadap proyeksi pertumbuhan kredit.

Baca Juga: Pasar Perbankan Syariah Kian Kompetitif, Dua Pemain Besar Baru akan Masuk

Data OJK mencatat total kredit perbankan nasional mencapai Rp7.960,94 triliun per April 2025, tumbuh 8,88 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Dilihat dari jenis penggunaan, kredit investasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 15,86 persen, diikuti kredit konsumsi 8,97 persen, dan kredit modal kerja 4,62 persen yoy.

Kualitas kredit perbankan tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross tercatat sebesar 2,24 persen, sementara NPL net naik tipis dari 0,81 persen menjadi 0,83 persen. Rasio kredit berisiko (loan at risk/LAR) mencapai 9,92 persen.

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Pasrah Soal Tarif, Uni Eropa Dikabarkan Gagal Lunakkan Trump
  • Tas Tertinggal di Bandara Dikira Bom, Ternyata Isinya Uang Rp234 Juta
  • Viral Istilah 'Silent Majority' Usai Hasil Quick Count, Apa Artinya?
  • Sudah Dikebut, Namun Pengerjaan Seluruh Sirkuit Formula E Diprediksi Molor
  • MK Kabulkan Gugatan Raja Yogyakarta Tidak Harus Laki
  • Dishub DKI Anggap LRT Rute Velodrome
  • TKN Prabowo
  • Catat Baik
推荐内容
  • Polri Siapkan 10 Satgas Amankan World Water Forum di Bali
  • Lihat Antusiasme Masyarakat, Anies: Kami Optimis Banyak yang Ingin Perubahan
  • Anies Baswedan Soroti Nasib Jurnalis, Janji Diskusi dengan PWI dan Dewan Pers
  • Saran Pramugari ke Penumpang: Beli Tiket Pesawat Langsung ke Maskapai
  • Pemprov DKI Terjunkan 5.000 Petugas Kebersihan pada Malam Tahun Baru 2018
  • Kasus Prank KDRT Baim Wong, Polisi Periksa Pelapor, Cecar 19 Pertanyaan