Saham GOTO Memerah di Tengah Aksi Demo Akbar Ojol

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau anjlok pada perdagangan Selasa (20/5/2025) di tengah momentum demonstrasi besar-besaran yang digelar oleh ribuan mitra pengemudi ojek online di Jakarta.
Berdasarkan pantauan dari Warta Ekonomi, pada pukul 11.53 WIB, saham GOTO berada di posisi Rp70 per lembar saham, turun hingga 1,41% dari hari sebelumnya yakni Rp71 per saham. Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan, saham GOTO sempat naik tipis sebesar 1,43 persen atau 1 poin ke level Rp72 per lembar saham.
Saham GOTO pun terpantau bergerak dalam rentang harga Rp71 hingga Rp73, dengan volume perdagangan mencapai 1,83 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp131,73 miliar. Kapitalisasi pasar GOTO tercatat di angka Rp80,9 triliun.
Baca Juga: Menhub Dudy Buka Suara Soal Isu Merger Grab-GoTo, Apa Katanya?
Saham GOTO secara kinerja tercatat menunjukkan penguatan yang tidak signifikan sbeesar 1,43 persen sejak awal tahun 2025 ini. akan tetapi, saham ini dalam kurun waktu sebulan terakhir mengalami koreksi yang cukup tajam yakni menurun sebanyak 11,25%.
Tak hanya itu, GOTO juga dibayang-bayangi oleh tekanan jual dari investor asing sepanjang tahun berjalan atau year to date dengan nilai penjualan bersih di angka Rp1,15 triliun. Kendati demikian, GOTO patut bernapas lega lantaran dalam kurun waktu sebulan terakhir, investor asing mulai kembali melirik saham ini dengan mencatatkan net buy sebesar Rp231,8 miliar.
Sebagai informasi, aksi protes besar-besaran para mitra driver ojol menjadi sorotan utama hari ini
Sekitar 25.000 pengemudi dari wilayah Jawa dan Sumatera turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi dan sejumlah tuntutannya. Adapun tuntutan tersebut, dilansir dari Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia adalah penolakan terhadap biaya aplikasi yang melebihi 20 persen serta desakan agar tarif layanan pengantaran makanan dan barang ditetapkan secara khusus.
Baca Juga: Diisukan Merger dengan GOTO, Grab Bantah Keras!
Tak hanya itu, aksi ini juga dibarengi dengan off-bid atau pemadaman aplikasi sehingga berpotensi mengganggu layanan transportasi dan pengantaran pada platform seperti Gojek, Grab, dan Maxim.
Meski belum terlihat dampak signifikan pada pergerakan saham, aksi protes ini bisa menjadi sinyal tekanan jangka pendek terhadap kinerja operasional dan persepsi investor terhadap sektor transportasi daring.
Sementara itu, menurut Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas, secara sentimen pasar, demo besar-besaran dari mitra driver tersebut bisa memberi sinyal negatif ke investor, terutama mereka yang memperhatikan keberlanjutan model bisnis GOTO.
"Saya rasa, ini sinyal negatif bagi para investor. GOTO harus menjaga hubungan yang harmonis dengan para mitranya (untuk memadamkan sentimen negatif)," ujarnya.
相关文章
Lebih Lengkap dan Mudah, PGN Upgrade Aplikasi PGN Mobile untuk Rumah Tangga dan UMKM
JAKARTA, DISWAY.ID –PT PGN Tbk meningkatkan layanan digital aplikasi PGN Mobile agar memberika2025-05-23Era Anies Rp8,2 Juta, Pemprov DKI Jelaskan Kenaikan Gaji Tenaga Ahli Susun Pidato di Era Heru Budi
Warta Ekonomi, Jakarta - Gaji Tenaga Ahli Susun Pidato yang ditetapkan Pj Gubernur Heru Budi Hartono2025-05-23Mendikdasmen Abdul Mu'ti Bertemu Kapolri, Ingin Kasus Konflik Guru
JAKARTA, DISWAY.ID --Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mendatangi Mabes Polri dan be2025-05-23Proliga 2025: Menang Telak Atas Garuda Jaya, Jakarta Lavani Kokoh di Puncak Klasemen
SuaraJakarta.id - Tim voli putra Jakarta Lavani Livin' Transmedia semakin kokoh di puncak klasemen s2025-05-23IMF Sebut Pasar Obligasi Amerika Masih Oke, Namun Waspada Soal Kebijakan Pajak Trump
Warta Ekonomi, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan tidak ada kelainan dalam pasar2025-05-23Komitmen Bisnis Hijau dan Berdayakan Nelayan, PIS dan Anak Usaha Raih Tiga Penghargaan Bergengsi
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) dan anak-anak usahanya yang terga2025-05-23
最新评论