会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini!

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

时间:2025-05-31 00:59:28 来源:quickq最新版本苹果 作者:知识 阅读:645次
Warta Ekonomi -

Belakangan ini muncul fenomena muda-mudi yang berkumpul di kawasan Jalan Sudirman,quickq测试版 Jakarta Pusat sambil mengekspresikan diri lewat "Citayam Fashion Week". Muda-mudi berusia belasan tahun tersebut mayoritas berasal dari daerah penyangga Jakarta seperti Depok, Citayam dan Bojong Gede di Bogor.

Kawasan Niaga Terpadu Sudirman atau dikenal dengan SCBD kerap diasosiasikan sebagai kawasan elite dan eksklusif. Tetapi, belakangan kawasan tersebut menjadi tempat berkumpulnya muda-mudi dengan memamerkan berbagai jenis mode pakaian tanpa disponsori oleh merk fashion tertentu.

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

Baca Juga: Sandiaga Bidik Remaja-Remaja SCBD jadi Konten Kreator

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

Sosiolog Universitas Udayana Bali Wahyu Budi Nugroho, S. Sos., MA menyebutkan, ada beberapa dampak sosial yang bisa muncul dari fenomena 'Citayam Fashion Week', salah satunya budaya konsumerisme. Hal ini akan muncul ketika muda-mudi ini menghabiskan lebih banyak uang untuk penampilan daripada untuk hal-hal lain yang lebih produktif.

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

"Misalnya untuk pendidikan mereka, apalagi jika mereka sampai harus berhutang atau mengajukan kredit agar bisa berpenampilan seperti yang mereka inginkan," kata Wahyu, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (16/7/2022).

Wahyu mengatakan, fenomena ini juga akan mehirkan social distinction atau jarak sosial dengan muda-mudi lain. Penggunaan kode-kode atau simbol tertentu dalam fashion, kata dia, berpotensi memunculkan definisi tentang apa yang dianggap keren dan tidak keren, apa yang bagus dan tidak bagus, serta apa yang dianggap kekinian dan tidak kekinian di kalangan anak muda.

"Mereka yang dianggap tidak keren, tidak bagus, atau tidak kekinian bisa tereksklusi atau tersisihkan dari dunia pergaulan, karena memang salah satu akibat dari fashion adalah menciptakan struktur sosial semudalam dunia pergaulan," kata Wahyu.

Wahyu mengungkapkan, fenomena tersebut lambat laun bisa juga ditiru oleh muda-mudi di daerah lain di Indonesia. Secara sosiologis, kata dia, fenomena masyarakat tontonan memang selalu berpotensi meluaskan skalanya, apalagi jika sudah diliput media massa.

(责任编辑:热点)

相关内容
  • 7 Cara Meredakan Sakit Kepala, Ampuh Meski Tanpa Obat
  • Pengusaha Gak Ada Kewajiban Bayar THR ke Ormas
  • Prabowo Beri Kepastian soal Kenaikan Tunjangan Guru ASN dan non
  • 申请美国艺术留学预科需要准备什么?
  • Sup Terenak di Dunia Versi CNN, Ada yang Dari Indonesia
  • 宾夕法尼亚大学建筑系学位设置及申请要求
  • Imbas Corona, Gubernur Anies Tebas APBD 2020, Anggaran PNS Juga Kena...
  • Jadwal dan Cara Cek Bansos BPNT 2024 Tahap 6 Lewat HP, Kapan Cair?
推荐内容
  • 69,5 Persen UMKM Belum Mampu Akses Kredit Perbankan, Ini Penyebabnya
  • 法国的设计学院排名前五的院校
  • 纽约大学帝势艺术学院研究生申请攻略!
  • 德国柏林工业大学排名怎么样?
  • 10 Tempat di Jakarta Gelar Pertunjukan Barongsai Saat Imlek 2024
  • 世界三大珠宝设计学院详解