Trump Hentikan Bantuan Obat HIV, Hingga TBC, Indonesia Kena Imbas
时间:2025-05-26 09:48:26 出处:百科阅读(143)
Menteri KesehatanBudi Gunadi Sadikin menyebut kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyetop pasokan medis dan obat-obatan kemungkinan besar akan berdampak juga terhadap Indonesia. Trump memang diketahui menyetop pasokan medis berupa obat-obatan tuberkulosis (TBC), HIV, dan Malaria di sejumlah negara miskin.
Kendati begitu, Budi juga menyebut Indonesia sebenarnya sudah mulai mengandalkan dana hibah dari berbagai negara lain, dan tidak lagi bergantung sepenuhnya pada Amerika Serikat.
Lihat Juga :![]() |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menegaskan bahwa dampak penghentian bantuan ini tidak hanya berasal langsung dari CDC atau lembaga AS lainnya, tetapi juga secara tidak langsung melalui WHO dan Gavi, yang sebagian besar masih bergantung pada pendanaan Amerika.
Lihat Juga :![]() |
"Pasti akan ada dampaknya dari yang langsung masuk dari CDC atau US, atau secara tidak langsung lewat WHO, Gavi, yang sebagian besar juga masih tergantung pada AS," katanya.
Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah menghitung besaran dampak dari pembekuan hibah AS serta mencari alternatif sumber pendanaan lain. Dalam waktu dekat, Budi berencana mengunjungi Australia guna menjajaki kemungkinan tambahan bantuan untuk mendukung kebutuhan pengobatan pasien di Indonesia.
"Saya Insya Allah minggu depan ke Australia untuk melihat apakah bisa ditambah bantuan dari sana untuk bisa bantu kita," katanya, menukil Detik.
Lihat Juga :![]() |
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menerima memo untuk segera menghentikan pasokan obat-obatan dan bantuan medis terkait HIV, malaria, dan TBC ke negara-negara miskin. Kebijakan yang dikeluarkan Donald Trump ini secara otomatis memperluas pembekuan pendanaan AS bagi banyak negara berkembang.
"Memo ini mencakup bantuan untuk HIV, malaria, tuberkulosis, serta kontrasepsi dan perlengkapan kesehatan ibu dan anak," ungkap seorang sumber USAID dan mantan pejabat badan tersebut kepada Reuters.
Lihat Juga :![]() |
Atul Gawande, mantan kepala kesehatan global di USAID, mengungkapkan kekhawatirannya atas keputusan ini.
"Ini adalah bencana besar. Sumbangan obat-obatan telah menyelamatkan 20 juta orang yang hidup dengan HIV, dan itu semua berakhir hari ini," tegasnya.
[Gambas:Video CNN]
上一篇: Boleh Saja Minum Kopi saat Puasa Intermiten, Tapi Perhatikan Hal Ini
下一篇: Franck Muller Luncurkan Jam Tangan Edisi Solana, Harganya Capai Rp350 Juta
猜你喜欢
- Kasus Dugaan Penistaan Agama Pimpinan Al
- Xiaomi China Siap Investasi CN¥50 Miliar untuk Desain Chip
- 5 Zodiak Paling Bersinar di Tahun 2025, Kamu Termasuk?
- Jokowi Minta Maaf, Djarot: Yang Lebih Penting Kebijakan Harus Dipertanggungjawabkan
- Pemerintah Bebaskan PPN Untuk Pembiayaan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
- Kediri Dholo KOM Challenge 2023, Ratusan Cyclist Dikenalkan Bandara Baru Kediri
- Sambut Tim Verifikator KKS Nasional, Mas Dhito: Semoga Kabupaten Kediri Betul
- Jelang 70 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka 2024
- Soal Merger MNC Bank dan Nobu, OJK: Belum Diajukan, Tergantung Kedua Pihak