Operasi Bypass Jantung, Solusi Tuntaskan Penyumbatan Arteri Koroner
Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit jantung koroner dinyatakan Kementerian Kesehatan sebagai penyebab utama kematian di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 memperlihatkan terjadi tren peningkatan penyakit jantung dari 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.
dr. Ismail Dilawar, SpBKTV Subsp. JD (K) dari Mayapada Hospitals turut membenarkan data tersebut, bahwa dari sejumlah varian penyakit jantung, jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi.
"Di penyakit jantung sendiri ini nomor satu, sekitar 70-80 persen penyebab kematian itu penyakit jantung koroner. Angka penderitanya juga banyak, sekitar 70-80 persen dibandingkan dengan penyakit jantung lainnya," kata dr. Ismail dalam obrolan dengan CNNIndonesia, Rabu (24/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() |
Untuk itu, seseorang yang merasakan ketidaknyamanan di bagian dada disarankan segera melakukan pemeriksaan. Nantinya, dokter akan mengadakan pemeriksaan ekokardiografi guna mengetahui kondisi dan struktur jantung secara keseluruhan.
Kemudian, kata dr. Ismail, dokter akan mencari tahu faktor penyebab sakit itu. Menurutnya, penyebab paling banyak adalah karena penumpukan lemak di dinding pembuluh darah jantung.
"Jadi setelah ketahuan ada penyakit jantung koronernya, ada penyumbatan, dokter jantung ini yang akan memberikan obat-obatan seperti anti kolesterol, pengencer darah," lanjutnya.
Apabila penyakit jantung koroner itu berada pada tahap ringan, pengobatan dilakukan melalui pemberian obat-obatan. Pada tahap sedang, ada opsi pemasangan ring yang kerap dipilih karena risiko yang lebih kecil.
Namun, tidak semua pasien dapat menjalani operasi pemasangan ring jantung. dr, Ismail menyatakan, hal itu bergantung pada kondisi pasien, bahwa tak semua jantung ideal untuk dipasangi ring karena lokasi penyumbatan yang sulit.
"Ketika penyumbatannya sudah banyak sekali, panjang sekali, kemudian sudah persennya sudah berat, di atas 70 persen, pilihannya adalah operasi bypass," ujar dr. Ismail.
Dirinya menegaskan, penilaian tingkat sakit jantung koroner itu tidak memiliki garis batas yang mutlak.
"Bergantung terhadap beberapa penilaian, salah satunya adalah berat ringannya sumbatan. Yang kedua adalah banyak sedikitnya sumbatan, ketiga adalah panjang pendeknya sumbatan," kata dr. Ismail.
Lihat Juga :![]() |
Bagi pasien dengan tingkat sakit jantung koroner rendah atau sedang, mengonsumsi obat dan menjalani pola hidup sehat diyakini dapat memperbaiki kondisi.
Adapun pola hidup sehat yang dimaksud mencakup tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, berolahraga secara teratur, menyeimbangkan waktu kerja, cukup beristirahat, serta makan dengan tidak berlebihan.
dr. Ismail menegaskan, upaya-upaya yang dilakukan secara konsisten itu dapat mengurangi jumlah penyumbatan pada jantung.
"Mungkin tidak sampai menghilangkan, tapi mengurangi atau menghambat laju daripada penyumbatan tersebut," katanya.
Seseorang dengan riwayat sakit pada keluarga seperti kencing manis serta kolesterol tinggi juga disebut memiliki peluang mengidap penyakit jantung koroner yang lebih besar.
Selanjutnya, ketika penyumbatan diketahui berada di atas 70 persen, maka operasi bypass jantung menjadi jalan keluar mengatasi sakit tersebut.
Secara umum, ada beberapa jenis operasi bypass jantung, yaitu Coronary Artery Bypass Grafting (CABG), Off-pump Coronary Artery Bypass Grafting (OPCAB) yang tidak menggunakan mesin bypass jantung, serta Minimally Invasive Coronary Artery Bypass Grafting (MICS) melalui sayatan di dada.
Lihat Juga :![]() |
Menurut dr. Ismail, CABG menjadi operasi yang paling lazim dilakukan. Pada prosedur tindak medis ini, dilakukan pengambilan pembuluh darah lain dari tubuh pasien, misalnya dari kaki, tangan, atau dada bagian belakang.
"Jadi ada beberapa sparepart. Kalau mobil ada ban cadangan, kita juga ada pembuluh darah cadangan yang bisa diambil, dipakai memperbaiki pembuluh darah lainnya. Salah satunya untuk bypass ini," tuturnya.
Lebih jauh, dr. Ismail menganjurkan agar orang berusia 30 tahun ke atas untuk melakukan check up medis secara berkala. Sehingga, penyumbatan pada jantung, sekecil apa pun itu, dapat langsung diketahui untuk kemudian ditentukan cara penanganannya.
Cardiovascular Center Mayapada Hospital sebagai pusat layanan kesehatan terpadu khusus untuk menangani penyakit jantung yang dilengkapi dengan dokter spesialis dan subspesialis yang ahli, peralatan canggih dengan teknologi terkini. Sehingga dapat menangani penanganan berbagai penyakit jantung secara komprehensif, mulai dari skrining, diagnosis, operasi jantung sampai dengan rehabilitasi jantung, serta layanan kegawatdaruratan jantung 24 jam.
(rea/rir)-
Merdeka Sejak 1978, Tuvalu Kini Akhirnya Punya ATM PertamaRabu Wekasan, Apakah Terjadi pada Setiap Bulan?Metro Style Cilandak Manjakan Pelanggan dengan Tren Fashion TerkiniStruktur TKN PrabowoDaftar 10 Bandara Tersibuk di Dunia 2024, Ada dari RI?Jasindo Bukukan Laba Rp67,81 Miliar per April 2025, Naik 68%Kemenkop Perkuat Peran Koperasi Desa untuk Dorong Ekonomi LokalApa Saja Pantangan di Hari Rabu Wekasan?Masinis Kereta Tabrakan di Bandung di Bandung Diduga TerjepitPertamina Wujudkan Kemandirian Energi di Momentum Harkitnas 2025
- ·Diduga Sebarkan Hoax, Ini Klarifikasi Aiman Witjaksono!
- ·Marak Kriminalitas, Pemprov DKI Berencana Tambah CCTV di Permukiman Padat Penduduk
- ·5 Destinasi Liburan di Luar Negeri Favorit Orang Indonesia, Ada Macau
- ·WNA Rusia Ditemukan Tewas di Museum Pendet Ubud, Begini Kronologinya
- ·INFOGRAFIS: Menjaga Bumi Lewat Keseharian, Bagaimana Caranya?
- ·Bharada E Digugat Rp 15 Miliar oleh Deolipa Yumara, Pengacara: Klien Kami Tak Punya Uang
- ·Kelewat Nekat! Maling Motor NMAX di Menteng Wadas Beraksi Jam 8 Pagi, Muka Pelaku Terekam Jelas CCTV
- ·Tragis, Kronologi Kemaluan Suami Dikapak Istri, Sakit Hati Kerap Diejek Berkulit Gelap
- ·Bahaya Baju Thrifting, Waspadai Risiko Kesehatan dari Fashion Murah
- ·FOTO: Menyembuhkan Penyakit Lewat Terapi Sengat Lebah di Irak
- ·Alasan Polda Metro Belum Cekal Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap SYL
- ·Alasan Polda Metro Belum Cekal Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap SYL
- ·FOTO: Si Paling Nyentrik di Met Gala 2025, Boyong Piano hingga Robot
- ·Rocky Gerung Bakal Kena Gusur, Ngabalin, Dosen UI hingga Guru Besar UGM Senang
- ·Tips untuk Penumpang Pesawat: Cuma Duduk Saat Penerbangan Bisa Bahaya
- ·Bos One Global Capital Ajak Calon Investor Waspadai Berinvestasi di Luar Negeri
- ·Sempat Dilakukan Luna Maya di 2021, Apa itu Egg Freezing?
- ·Istana Pertanyakan Sumber Informasi Kabar Hadi Poernomo Jadi Penasihat Prabowo
- ·APBN Tak Cukup, TP Rachmat Bantu Negara Sediakan Hunian Rakyat
- ·Kawal Stabilitas Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global, Begini Jurus Jitu BI
- ·Intip Aksi SWAT Melawan Bandit Clown Craze di Trans Studio Cibubur
- ·Awas, Jangan Konsumsi 7 Makanan Ini Bersamaan dengan Pepaya
- ·Inisial M, Megawati Umumkan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo Besok
- ·Marak Kriminalitas, Pemprov DKI Berencana Tambah CCTV di Permukiman Padat Penduduk
- ·Anies Janji Manfaatkan 95% Lahan Reklamasi untuk Publik
- ·Warga Dengar Ledakan Dalam Kebakaran Gudang Tiner di Tangerang
- ·KPU Tegaskan Tidak Ada Surat Suara yang Sudah Tercoblos di Yogyakarta
- ·Pertamina Wujudkan Kemandirian Energi di Momentum Harkitnas 2025
- ·Istana Pertanyakan Sumber Informasi Kabar Hadi Poernomo Jadi Penasihat Prabowo
- ·Kawal Stabilitas Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global, Begini Jurus Jitu BI
- ·HUT DKI, KPJPL Edukasi Pentingnya Melestarikan Lingkungan di Bilpin Pulo Gadung
- ·Setyanto Hantoro Mundur sebagai Komisaris Utama INET
- ·Tragis, Kronologi Kemaluan Suami Dikapak Istri, Sakit Hati Kerap Diejek Berkulit Gelap
- ·5 Destinasi Liburan di Luar Negeri Favorit Orang Indonesia, Ada Macau
- ·Promo PLN Awal Tahun 2024, Tambah Daya hingga 5.500 VA Cuma Bayar Segini!
- ·Pertamina Wujudkan Kemandirian Energi di Momentum Harkitnas 2025