Konflik Iran
Pengamat Ekonomi dan Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai Konflik antara Iran dan Israel memicu lonjakan harga minyak berpotensi tembus hingga US$ 100 per barel jika perang tak kunjung mereda.
”Sekarang sudah sekitar 76 dolar per barel. Nah, kalau perang meluas, melibatkan beberapa negara di Timur Tengah, saya perkirakan harga bisa mencapai sekitar 100 dolar per barel atau lebih. Kalau memang benar sampai 100 dolar per barel, maka ini akan mempengaruhi negara-negara lain, termasuk Indonesia,” ucapnya pada media, Senin (16/06/2025).
Baca Juga: Serangan Udara Iran ke Israel Tewaskan 6 Orang dan 140 Terluka
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent pada perdagangan hari ini tercatat naik 7,02% menjadi US$ 74,23 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) melonjak 7,62% ke posisi US$ 72,98 per barel. Keduanya mencatatkan lonjakan intraday tertinggi sejak tahun 2022.
Fahmy mengatakan, bila harga minyak benar-benar tembus US$100 per barel, Indonesia akan dihadapkan pada dilema besar, terutama terkait kebijakan subsidi bahan bakar.
“Kalau harga masih di bawah USD 100, katakanlah di kisaran US$ 90-an, barangkali pemerintah masih bisa mempertahankan harga BBM subsidi. Tapi kalau sudah menembus US$ 100, ini perlu penyesuaian harga. Kalau tidak, beban APBN akan membengkak. Sebaliknya, jika harga BBM subsidi dinaikkan, risikonya memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat, ini sangat berbahaya,” jelasnya.
Menurutnya, lonjakan harga minyak global cukup masuk akal karena kawasan yang berkonflik merupakan produsen utama minyak dunia dan jalur distribusinya juga tergolong strategis.
Baca Juga: Israel-Iran Saling Serang, Harga Minyak Naik Tajam
“Kawasan ini adalah pusat produksi dan distribusi minyak dunia. Jika rantai pasok terganggu akibat konflik, maka wajar jika harga melonjak. Jadi asumsi harga menembus US$ 100 per barel itu cukup realistis jika eskalasi perang terus berlanjut,” pungkas Fahmi.
(责任编辑:综合)
- ·Anies Batal Diusung di Pilgub Jakarta, Kata Djarot PDI
- ·BREAKING NEWS: Kejagung Tetapkan Tom Lembong Sebagai Tersangka Kasus Impor Gula!
- ·Kinerja Industri dalam Negeri Naik, Kemenperin Ungkap Terbantu Permintaan Domestik
- ·Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel
- ·Harga Tiket Pesawat Turun hingga 10 Persen selama Nataru, Cek Tanggal Berlakunya
- ·Timur Tengah Memanas, Investor Serbu Lagi Dolar AS
- ·Lapor Mas Wapres Ide dari Gibran, Mensesneg: Pemerintah Ingin Dengar Langsung Keluhan masyarakat
- ·Dongkrak Kontribusi Industri Manufaktur Lokal, Ini Strategi Kemenperin
- ·Peneliti Sebut Ketegasan Prabowo terhadap Korupsi Bak Oase di Tengah Carut Marut Politik Indonesia
- ·Serangan Israel Bikin Harga Emas Meroket Tembus US$3.400
- ·Sukses Akuisisi Freeport, Presiden Jokowi Tegaskan Janjinya Sudah Lunas
- ·Soal Eliminasi TBC, Kemenkes Tingkatkan Temuan Kasus Dulu, Targetkan 1 Juta di 2025
- ·Menko Zulhas Ungkap Target Swasembada Pangan Indonesia pada 2027 Mendatang
- ·KPK Geledah Kantor Kontraktor di Pekanbaru
- ·Menko AHY Sebut RI Kini Sedang Berpacu dengan 3 Urgensi Besar
- ·Dukung Palestina, Ratusan Ribu Warga Belanda Kritik Serangan Israel ke Gaza
- ·DPR RI Umumkan Susunan Pimpinan AKD, PDIP Dapat Jatah Paling Banyak
- ·Harga Tiket Pesawat Turun hingga 10 Persen selama Nataru, Cek Tanggal Berlakunya
- ·Pesawat Air India Terbang Kembali ke Hong Kong karena Masalah Teknis
- ·Dukung Palestina, Ratusan Ribu Warga Belanda Kritik Serangan Israel ke Gaza