Dolar Menguat, Investor Masih Dibayangi Kekhawatiran Dampak Tarif AS
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (3/6). Hal ini terjadi meskipun kekhawatiran terus berlanjut atas dampak ekonomi dari perang dagang yang digencarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Rabu (4/6), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenbackterhadap sekeranjang mata uang utama termasuk yen dan euro, naik 0,71% ke level 99,28. Terhadap Yen Jepang, dolar menguat 0,93% ke ¥144,02.
Baca Juga: BCA Gandeng Manulife Luncurkan Reksa Dana Dolar, Targetkan Investor Jangka Pendek
"Kita melihat aksi jual besar pada dolar sebelumnya dan hari ini ada sedikit rebound. Tapi tidak ada berita besar yang menunjukkan perubahan tren dolar secara signifikan," ujar Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler.
Meski pasar saham global sudah mulai pulih dari tekanan akibat ketidakpastian tarif, greenbacktetap berada di bawah tekanan. Pada Rabu, tarif impor baja dan aluminium dijadwalkan naik dua kali lipat menjadi 50%. Hal ini juga bertepatan dengan batas waktu bagi negara mitra dagang untuk mengajukan tawaran terbaik dalam negosiasi dengan AS.
Adapun Trump dan Presiden China, Xi Jinping dikabarkan akan segera melakukan panggilan telepon guna meredakan ketegangan dagang antara kedua negara.
Di sisi lain, data terbaru menunjukkan bahwa lowongan kerja meningkat, namun angka pemutusan hubungan kerja juga naik, menandakan melambatnya pasar tenaga kerja di tengah kekhawatiran ekonomi akibat tarif di AS.
Pejabat Federal Reserve (The Fed) kembali menyuarakan kehati-hatian dalam kebijakan moneter, mengingat ketidakpastian perang dagang dapat memberikan tekanan terhadap perekonomian.
Selain itu, kekhawatiran fiskal turut memicu tren "Sell America", di mana investor global mulai melepaskan aset dolar seperti saham dan obligasi pemerintah. Isu ini semakin menguat menjelang pembahasan wacana aturan pemotongan pajak dan belanja pemerintah di AS.
Baca Juga: Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat
Meski demikian, para pedagang di pasar opsi valuta asing tetap memposisikan diri untuk pelemahan dolar lebih lanjut dalam waktu dekat.
(责任编辑:探索)
- Kabar Penggeledahan Rumah Ketua KPK, Kabid Humas PMJ: Belum Dapat Informasi
- 牛津大学申请条件详解
- 中央圣马丁艺术与设计学院研究生专业介绍
- Menteri UMKM: Tidak Perlu Polemik Tarif, Pilihan Aplikator Ojol Fleksibel
- Penulisan Nama Bikin Susah Pemegang Paspor Malaysia dan Singapura
- 高考多少分留学加拿大?
- Resmi! Kemendikdasmen Keluarkan Aturan Libur Ramadan, Jadi Sebulan?
- Pemerintah Akan Beri Sanksi BUMN & Kontraktor EPC Jika Langgar Kewajiban TKDN di Industri Hulu
- Rangkuman Peristiwa Kenaikan Yesus Kristus, Penting bagi Umat Nasrani
- Berapa Jumlah Rakaat Salat Nisfu Syaban?
- 配饰设计专业留学生如何创作一本优秀的作品集?
- Kesaksian Pegawai Minimarket, Sebelum Bos Rental Mobil Ditembak di Rest Area Tol Tangerang
- Soroti Janji Capres
- KPK Bantah Megawati Telepon Prabowo Minta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tak DItahan