10 Kota di Dunia Paling Tidak Aman bagi Wisatawan, Jakarta Termasuk?
Sebelum memutuskan memilih tempat liburan, ada baiknya wisatawan mengecek terlebih dahulu situasi dan kondisi destinasi yang akan dikunjungi.
Terlebih destinasi yang akan dituju adalah di luar negeri, yang barangkali memiliki budaya dan kebiasaan yang sangat berbeda dengan negara asal wisatawan.
Baru-baru ini, Forbes Advisormerilis studi tentang kota-kota di dunia paling berisiko bahaya bagi wisatawan. Forbes Advisormembandingkan 60 kota internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan penelitian, kota paling berisiko bagi wisatawan adalah Caracas di Venezuela. Ibu kota Venezuela oini menempati peringkat tertinggi di antara 60 kota lainnya dalam hal risiko kejahatan dan risiko keamanan kesehatan.
Destinasi paling berisiko kedua di dunia adalah Karachi di Pakistan. Negara ini memiliki risiko keamanan pribadi tertinggi akibat kejahatan, ancaman teroris, kerentanan ekonomi, dan bahkan bencana alam.
Pakistan ini juga mempunyai risiko keamanan infrastruktur tertinggi keempat. Kamu diminta mempertimbangkan kembali perjalanan ke Karachi untuk alasan keselamatan.
Destinasi paling berisiko ketiga adalah Yangon di Myanmar. Yangon dinilai mewakili risiko keamanan digital tertinggi, risiko keamanan pribadi tertinggi ketiga, dan risiko keamanan kesehatan tertinggi ketiga.
Di Yangon juga rawan kerusuhan sipil, konflik bersenjata, dan penegakan hukum setempat yang sewenang-wenang, sejak kudeta yang dilakukan militer negara tersebut pada 2021. Kota-kota di Indonesia sendiri tidak termasuk dalam daftar ini.
Kota-kota lain yang masuk dalam daftar tersebut antara lain, Lagos (Nigeria), Manila (Filipina), Dhaka (Bangladesh), Bogota (Kolombia), Kairo (Mesir), Mexico City (Meksiko), dan Quito (Ekuador).
Daftar 10 Kota Paling Berisiko Bahaya bagi Wisatawan versi Forbes Advisor.
1. Caracas, Venezuela
2. Karachi, Pakistan
3. Yangon, Myanmar
4. Lagos, Nigeria
5. Manila, Filipina
6. Dhaka, Bangladesh
7. Bogota, Kolombia
8. Kairo, Mesir
9. Mexico City, Meksiko
10. Quito, Ekuador.
(wiw)(责任编辑:焦点)
- Firli Bahuri Bantah Pernah Bertemu dengan Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo di Rumah Kertanegara
- Teken PJB, Emiten Migas Milik Grup Bakrie (ENRG) Kuasai Aset Blok Kangean
- Google Cloud Targetkan Kontribusi Rp1.400 Triliun untuk Ekonomi Indonesia hingga 2030
- Ahli Epidemiologi UI: Pak Anies, Jangan Dululah Ada CFD!
- Usai Viral, KPU Sebut Pengiriman Surat Suara Pemilu 2024 oleh PPLN Taipei Tidak Sesuai Prosedur
- Jelang Harlah ke
- Ini Risiko Pengalihan Impor Energi ke Amerika Versi Bos Pertamina
- Dipanggil OJK Soal Keluhan Dana Masuk Tanpa Pengajuan, Begini Penjelasan RupiahCepat
- Miris! Tentara 'Nyambi' jadi Tukang Ojek Jadi Korban Pengeroyokan
- Buruan! Pengisian PDSS SNBP 2025 Diperpanjang Sampai Subuh, Sekolah Jangan Lalai Lagi!
- JCB, Noage, dan Danamon Luncurkan Program Wisata Medis ke Jepang untuk Nasabah Premium
- Konsumsi Listrik Sejumlah Industri Turun, Bos PLN Ungkap Sektor Penopang Pertumbuhan
- Tanda Kebesaran Tuhan Sambut Amran Sulaiman Jabat Mentan Lagi: Insya Allah Ini Tanda
- Pengamat Kebijakan Publik: Terbitnya HGB Pagar Laut Tak Mungkin Tanpa Libatkan Banyak Pihak
- Gandeng BPOM dan Pemprov NTT, Bentoel Group Bantu 10 UMKM Lewat Program Bangun Karya
- JCB, Noage, dan Danamon Luncurkan Program Wisata Medis ke Jepang untuk Nasabah Premium
- Ahmad Muzani Bilang Pembangunan IKN On The Track, 2028 Jadi Pusat Pemerintahan dan Peradaban
- ScaleOcean Dorong Sistem Terintegrasi dan Otomatis untuk Industri 4.0
- Bank Aladin Syariah Salurkan Hewan Kurban lewat PP Muhammadiyah
- Sebelum Fernanda, Ternyata Marak Kasus Turis Diperkosa di India