会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Haidar Alwi: Indonesia Toko Kelontong Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman!

Haidar Alwi: Indonesia Toko Kelontong Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman

时间:2025-05-30 22:03:18 来源:quickq最新版本苹果 作者:时尚 阅读:989次
Warta Ekonomi,quickq官方应用 Jakarta -

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R. Haidar Alwi mempermisalkan Indonesia sebagai toko lelontong flobal yang masih berkutat di zona nyaman.

Dia contohkan suatu negeri Zamrud yang mempunyai berlian sebesar kepalan tangan, namun menjualnya ke tetangga seharga batu kali.

Haidar Alwi: Indonesia Toko Kelontong Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman

Haidar Alwi: Indonesia Toko Kelontong Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman

Kemudian, kata dia, tetangga tersebut mengolahnya menjadi kalung mewah dan menjualnya kembali dengan harga 1000 kali lipat.

Haidar Alwi: Indonesia Toko Kelontong Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman

"Welcome to Indonesia. Negeri yang dianugerahi kekayaan alam melimpah ini masih setia pada peran lamanya: eksportir bahan mentah kelas kakap, sambil memborong produk jadi dari negara lain dengan bangga," kata Haidar, Kamis (29/5).

Haidar Alwi: Indonesia Toko Kelontong Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman

Haidar menuturkan, negara-negara mitra dagang dengan senang hati memainkan peran mereka, seperti China yang dijuluki si pembeli yang baik hati. China sahabat karib Indonesia yang selalu siap menampung batubara dan nikel mentah Indonesia.

Nikel di Morowali yang dikuasi China, nyatanya Indonesia hanya mendapat 5 persen dari nilai tambah rantai baterai global, sementara China menguasai 77 persen pasar baterai EV dunia.

"Kita seperti pedagang pasar yang ramah, tetapi diam-diam menyimpan kalkulator di balik senyumnya. Di Morowali, mereka membangun smelter nikel terbesar di dunia, tapi teknologi pengolahan baterai litium tetap dirahasiakan seperti resep mi ayam," ucapnya.

"Satirnya, Indonesia pemilik tambang, China arsitek yang membangun rumah megah di atas tanah kita, dan kita cuma melongok dari luar pagar," tuturnya.

Belum lagi Jepang dan Korea Selatan yang dijuluki mitra dengan "Tangan Terkunci". Jepang dan Korea Selatan paham betul seni memberi tapi tak memberi. Mereka berinvestasi di pabrik baterai EV, tapi mesin pencampur bahan kimia kunci tetap diimpor dari Osaka dan Seoul.

"Alhasil, kita jadi buruh murah di pabrik sendiri. Satirnya, Indonesia seperti murid yang diberi kalkulator, tapi tak diajari rumus matematika," ujar Haidar.

Selanjutkan, kata Haidar, Singapura, negara kscil yang menjadi makelar global. Dari data, mereka tak mempunyai tambang, tapi menguasai 30 persen perdagangan batubara Asia via pelabuhan mereka. Begitu pula 40 persen ekspor minyak sawit Indonesia dilewatkan dulu ke Singapura, baru dijual ke Eropa dengan harga lebih tinggi.

"Singapura ibarat calo tanah yang mengambil untung dari ketidaktahuan pemilik," ucapnya.

Begitu juga dengan Amerika Serikat dan Australia, mereka gemar menggembar-gemborkan net-zero emission, tapi diam-diam tetap borong batubara Indonesia.

Pada 2022, ekspor batubara Indonesia ke AS naik 15 persen. Sementara ekspor batubara Australia ke China justru naik 18 persen sepanjang 2022.

"Di AS impor minyak kelapa sawit mereka justru naik 20 persen sejak 2020. Dan Australia seperti teman kantor yang mengajak diet, tapi diam-diam makan siang di restoran fast food," ucapnya.

Karena itu, Haidar menyarankan Indonesia harus meniru negara Turki mewajibkan perusahaan asing membangun pabrik R&D jika ingin mengeksplorasi lithium. Begitu pula Indonesia harius merubah diplomasi dari minta-minta menjadi tawar-menawar.

"Indonesia bisa meniru Turkiye, jika tak ada transfer teknologi, tak ada izin ekspor. Pertanyaannya. Maukah kita berhenti jadi tukang tambang dan mulai jadi arsitek peradaban? Atau tetap bangga disebut "Negeri Kaya Raya" sambil gigit jari lihat negara lain mengolah kekayaan kita?," ucap Haidar.

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Catat, Ini 5 Cara Mengatasi Tembok Lembap karena Hujan
  • Cerita Ronny Lukito Membangun Eiger hingga Mengembangkan Exsport dan Bodypack
  • 柏林工业大学硕士申请指南!
  • RI Impor Energi USD 40 Miliar Per Tahun, Kok Bisa? Ini Kata Bahlil
  • Komdigi Peringati 36 Perusahaan yang Belum Daftarkan PSE Privat, Termasuk Google dan Apple
  • Cara Membuat Milk Bun Thailand yang Lagi Viral, Cocok untuk Buka Puasa
  • SIG Pasok 88 Ribu Ton Semen Khusus untuk Tol Padang–Sicincin
  • 伯明翰艺术与设计学院预科详解
推荐内容
  • 5 Buah yang Tidak Boleh Dimakan Oleh Penderita Batu Ginjal
  • Eks Relawan Demo Anies Baswedan: Hentikanlah Cerita Kosong Anda
  • Resmi Teken Kerjasama, Ini Hasil Negosiasi Kemenperin dan Apple
  • Kasus Sritex Ungkap Lemahnya Pengawasan Kredit Perbankan
  • 选择“曲线救国”,我一举拿下爱丁堡和金史密斯的视传offer!
  • Fenomena Siswa Garap PR Pakai AI, Begini Tanggapan Kemenko PMK